FPI 2 : Mulai Dari Diri

 

Tabel 2.1 Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Refleksi

Respon

Apa yang anda ketahui danpahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran?

 

Ki Hadjar Dewantara mengemukakan tiga prinsip utama dalam pendidikan yang dikenal sebagai "Tri Sentra Pendidikan":

  1. Ing Ngarso Sung Tulada: Pendidik harus menjadi teladan yang baik bagi siswa, menunjukkan sikap dan perilaku yang positif.
  2. Ing Madya Mangun Karsa: Pendidik berperan sebagai motivator dan fasilitator, mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dan mengembangkan kreativitas.
  3. Tut Wuri Handayani: Pendidik mendukung dari belakang, memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar dan mengeksplorasi, sambil siap membantu saat diperlukan.

 

Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Karakter, ia menekankan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kepribadian siswayang harus membangun nilai-nilai moral dan etika.

Belajar dari Alam, Ia menganggap alam sebagai guru terbaik. Pendidikan seharusnya memanfaatkan lingkungan sekitar untuk proses belajar, sehingga siswa dapat memahami kehidupan dan sosial secara lebih baik.

Pendidikan yang Berorientasi pada Anak, ia mengusung konsep "educator" yang berarti pendidik harus memahami kebutuhan dan potensi masing-masing anak. Proses pendidikan harus sesuai dengan tahap perkembangan dan minat anak.

Pendidikan untuk Semua, Ia percaya bahwa pendidikan harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi. Ini menjadi salah satu landasan dalam perjuangannya untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif.

Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks Pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat anda bersekolah?

 

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangat relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini. Prinsip "Ing Ngarso Sung Tulada" mendorong pendidik untuk menjadi teladan dalam etika dan karakter, yang penting dalam membentuk generasi yang berakhlak. Di era digital, dengan banyaknya informasi yang mudah diakses, sikap positif dari pendidik dapat membantu siswa memilah informasi dengan bijak.

Prinsip "Ing Madya Mangun Karsa" juga relevan, mengingat pendidikan saat ini lebih mengedepankan pembelajaran aktif. Siswa diharapkan berpartisipasi aktif dalam diskusi dan proyek, yang selaras dengan dorongan Dewantara untuk mengembangkan kreativitas. Ini sejalan dengan penerapan metode pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif di banyak sekolah.

Selain itu, "Tut Wuri Handayani" mencerminkan pentingnya memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Saat ini, banyak sekolah mulai menerapkan kurikulum yang fleksibel dan mengedepankan pendidikan karakter serta soft skills.

Di masa sekolah saya, pendekatan ini terasa sangat nyata, di mana guru tidak hanya mengajar materi, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mandiri, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan suportif. Dengan demikian, pemikiran Dewantara tetap menjadi pijakan penting dalam membangun pendidikan yang berkualitas.

Apakah anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika anda memiliki peserta didik?

 

Ya, saya merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika mengajar peserta didik. Kemerdekaan ini terlihat dalam kemampuan untuk menerapkan metode yang berbeda, memilih materi yang relevan, dan menciptakan suasana belajar yang mendukung eksplorasi. Saya dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berinovasi, sambil memberikan bimbingan yang mereka butuhkan. Ini memberi saya kebebasan untuk mengembangkan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna.

Sebagai seorang calon guru yang pernah menjadi siswa, saya merasa penting untuk menciptakan suasana kemerdekaan belajar bagi peserta didik. Pengalaman saya sebagai siswa mengajarkan bahwa kebebasan dalam belajar sangat memengaruhi motivasi dan kreativitas.

Ketika mengajar, saya berusaha untuk memberi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide mereka, memilih topik yang menarik, dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Ki Hadjar Dewantara, seperti "Tut Wuri Handayani", saya ingin mendukung mereka untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Namun, kemerdekaan belajar juga memerlukan bimbingan. Sebagai guru, saya ingin membantu siswa menemukan arah dan tujuan, sambil tetap memberi kebebasan untuk berinovasi dan berkreasi. Dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, saya percaya bahwa peserta didik dapat merasakan kemerdekaan belajar yang signifikan, yang pada gilirannya akan memfasilitasi perkembangan mereka secara optimal.

 

Apakah anda memiliki juga merasa memiliki kemerdekaan ketika anda memilih profesi guru?

Ya, saya merasa memiliki kemerdekaan ketika memilih profesi guru. Keputusan ini adalah hasil dari refleksi pribadi dan passion saya terhadap pendidikan. Kemerdekaan ini memungkinkan saya untuk menentukan cara mengajar, memilih pendekatan yang sesuai, dan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa. Sejak bersekolah saya sering membantu mengajarkan teman-teman saya dalam memahami materi pembelajaran, selain itu saya juga suka dengan anak-anak dan menyukai profesi guru sebagai role model siswa di sekolah.

 

 

Tabel 2.2 Refleksi Kritis Pilihan Sebagai Guru

Apakah saja harapan yang ingin saudara lihat pada diri anda sebagai seorang pendidik dan peserta didik

Apa saja kegiatan, materi, dan manfaat yang anda dalam mempelajari topik ini

Untuk diri sendiri sebagai pendidik :

1.      Menjadi Inspirasi: Mampu menginspirasi siswa untuk mencintai belajar dan mengejar cita-cita mereka.

2.      Menciptakan Lingkungan Positif: Mengembangkan suasana belajar yang inklusif, aman, dan mendukung kreativitas.

3.      Fokus pada Pengembangan Karakter: Membantu siswa tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai moral

4.      Menjadi guru yang menyenangkan, ramah, memiliki karakter dan sifat yang dapat di teladani.

Kegiatan

1.      Diskusi Kelas,

2.      Studi Kasus,

3.      Presentasi,

4.      Refleksi Pribadi,

5.      Kunjungan Lapangan,

 

Materi

Materi yang dipelajari meliputi:

1.      Biografi Ki Hadjar Dewantara,

2.      Filosofi Pendidikan,: Materi tentang prinsip-prinsip pendidikan yang dikemukakan Dewantara, termasuk:

o   Ing Ngarso Sung Tulada: Teladan yang baik dari pendidik.

o   Ing Madya Mangun Karsa: Mendorong siswa untuk aktif.

o   Tut Wuri Handayani: Memberi dukungan dari belakang.

3.      Praktik Pendidikan, Contoh-contoh praktik pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Dewantara, seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kolaboratif.

4.      Relevansi dengan Pendidikan Modern, Membahas bagaimana pemikiran Dewantara tetap relevan dalam konteks pendidikan saat ini, terutama dalam era digital.

 

Manfaat

1.      Pemahaman yang Mendalam tentang Pendidikan,

2.      Keterampilan Mengajar yang Lebih Baik,

3.      Kesadaran akan Kebutuhan Siswa,

4.      Inspirasi untuk Inovasi,

5.      Kesadaran Sosial.

 

Sebagai peserta didik, harapan saya :

1.      Berani Berpendapat, Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan ide mereka.

2.      Rasa Ingin Tahu yang Tinggi: Mengembangkan rasa ingin tahu yang besar agar mereka aktif mencari informasi dan belajar secara mandiri.

3.      Kerjasama yang Baik: Membangun kemampuan bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman-teman untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan harapan-harapan ini, saya ingin menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi semua.

 

 

Post a Comment

0 Comments