Nama Kelompok :
- Anggun Sagita (2486906007)
- Ivo Apristi (2486906038)
- Lauri Olsa (2486906040)
- Nidia Winda Sari (2486906053)
- Wanda (2486906089)
Untuk melakukan asesmen terhadap keadaan Rika, pendekatan yang komprehensif perlu diterapkan agar dapat memahami kondisi akademik dan sosial-emosionalnya secara mendalam. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Mengumpulkan Informasi Awal
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sangat penting. Mulailah dengan berbicara dengan wali kelas sebelumnya untuk mengetahui tantangan belajar Rika di kelas III, seperti masalah pemahaman bacaan atau motivasi belajarnya. Diskusi dengan orang tua memberikan wawasan tentang kebiasaan belajar Rika di rumah dan apakah ada faktor eksternal, seperti masalah keluarga atau kesehatan, yang memengaruhi prestasi akademiknya. Dokumen akademik seperti rapor dan hasil ulangan juga harus diperiksa untuk melihat pola-pola kesulitan atau tren penurunan nilai.
b) Observasi di Kelas
Melakukan observasi langsung di kelas akan membantu memahami perilaku Rika selama pembelajaran. Amati bagaimana dia berinteraksi dengan teman-teman, seberapa aktif dia dalam diskusi atau kerja kelompok, serta respons terhadap instruksi guru. Observasi ini memberikan gambaran tentang keterlibatan dan motivasi Rika dalam kelas.
c) Pelaksanaan Tes Diagnostik
Tes diagnostik dirancang untuk menilai kemampuan dasar Rika, khususnya di area yang relevan dengan pembelajaran. Tes ini bisa berbentuk pemahaman bacaan, pengetahuan dasar dalam berbagai mata pelajaran, atau keterampilan praktis. Misalnya, memberikan teks pendek dan mengajukan pertanyaan lisan untuk menilai kemampuan pemahaman bacaan atau soal pilihan ganda untuk mengevaluasi pengetahuan konsep-konsep dasar.
d) Wawancara atau Tanya-Jawab dengan Rika
Wawancara informal dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perasaan dan pengalaman Rika dalam belajar. Dalam wawancara ini, tanyakan tentang pelajaran yang disukainya, materi yang dianggap sulit, dan apakah ada hambatan teknis atau psikologis yang dirasakannya, seperti kesulitan membaca atau kurangnya rasa percaya diri.
e) Penilaian Secara Lisan
Penilaian lisan berguna untuk mengukur pemahaman Rika dalam suasana yang lebih santai dan tidak terlalu menekan. Diskusi berbasis gambar atau diagram bisa membantu jika Rika kesulitan dengan teks tertulis, dan dapat memfasilitasi pemahaman konsep yang lebih baik.
f) Analisis Data yang Dikumpulkan
Setelah informasi terkumpul, lakukan analisis untuk menemukan pola-pola atau tren kesulitan yang dihadapi Rika. Apakah masalah yang dihadapi lebih terkait dengan keterampilan teknis (seperti membaca) atau pemahaman konsep yang lebih mendalam? Kolaborasi dengan guru-guru lain dapat memberikan perspektif yang lebih luas.
g) Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil asesmen, rancang rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kekuatan Rika. Pembelajaran berbasis visual atau lisan mungkin lebih efektif bagi Rika. Kolaborasi dengan orang tua penting untuk memberikan dukungan di rumah dan memastikan konsistensi dalam pendekatan yang digunakan di sekolah.
2. Jenis Asesmen yang Akan Diberikan dan Pertimbangannya
Berdasarkan kondisi Rika, beberapa jenis asesmen yang tepat untuk digunakan adalah:
a) Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik berfungsi untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan hambatan belajar Rika sebelum pembelajaran dimulai. Jenis asesmen yang dapat diterapkan adalah:
- Tes Diagnostik Tertulis dan Lisan: Tes ini mencakup kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan pemahaman konsep pada mata pelajaran inti. Misalnya, memberikan teks pendek dan bertanya tentang isinya untuk mengevaluasi pemahaman bacaan Rika.
- Wawancara Individu: Diskusi langsung dengan Rika untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi serta gaya belajarnya. Pertanyaan bisa mencakup apa yang dia suka di sekolah atau kendala yang dia rasakan saat belajar.
- Pengumpulan Data dari Orang Tua dan Guru Lain: Mengumpulkan informasi dari orang tua dan guru sebelumnya untuk memahami kebiasaan belajar di rumah dan di kelas.
b) Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilakukan untuk memantau perkembangan Rika selama proses pembelajaran dan memberikan umpan balik yang berkelanjutan. Beberapa jenis asesmen yang dapat dilakukan:
- Observasi Selama Pembelajaran: Mengamati bagaimana Rika berpartisipasi dalam kelas, baik secara individu maupun dalam kelompok.
- Asesmen Lisan: Menilai pemahaman Rika melalui tanya jawab langsung. Diskusi atau tanya jawab dengan Rika seputar materi yang dia pelajari, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan tentang topik IPA.
- Tugas Sederhana Harian: Memberikan tugas harian kecil untuk melatih keterampilan tertentu, seperti merangkum bacaan atau menggambar konsep dari pelajaran.
c) Asesmen Autentik
Asesmen autentik mengukur kemampuan Rika dalam konteks kehidupan nyata dan relevansi materi pelajaran dengan dunia luar. Jenis asesmen yang dapat diterapkan antara lain:
- Proyek Mini: Tugas berbasis proyek yang memungkinkan Rika menunjukkan pemahaman dan kreativitasnya. Misalnya, membuat model diagram proses fotosintesis atau melakukan presentasi tentang lingkungan tempat tinggalnya.
- Simulasi Situasi Nyata: Mengajukan situasi yang relevan dengan materi pelajaran, seperti simulasi untuk mengatasi masalah lingkungan.
- Penilaian Berbasis Keterampilan: Penilaian yang berfokus pada keterampilan praktis, seperti percobaan sains atau pengamatan lapangan. Misalnya, melakukan pengamatan terhadap tumbuhan di sekitar sekolah dan mencatat ciri-ciri uniknya.
3. Kesimpulan dari Asesmen yang Diberikan
a) Pemahaman Kebutuhan dan Tantangan Rika
Dari asesmen yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Rika menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam memahami materi tertulis. Kesulitan ini bisa disebabkan oleh masalah fokus, keterampilan membaca yang terbatas, atau hambatan emosional. Namun, Rika menunjukkan potensi besar dalam kemampuan komunikasi lisan, yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran berbasis diskusi atau presentasi.
b) Identifikasi Kekuatan Rika
Rika memiliki kekuatan dalam komunikasi verbal dan dapat lebih nyaman mengekspresikan pemahamannya melalui lisan daripada tulisan. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang berfokus pada diskusi atau penggunaan tugas visual bisa sangat membantu Rika.
c) Faktor Eksternal yang Berpengaruh
Faktor eksternal seperti tantangan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan kurangnya dukungan belajar di rumah mempengaruhi perkembangan belajar Rika. Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih inklusif dan melibatkan orang tua dalam pembelajaran sangat penting.
d) Efektivitas Pendekatan Diferensiasi
Penggunaan asesmen lisan, observasi langsung, dan tugas berbasis praktik memberikan wawasan lebih tentang gaya belajar Rika. Ini menegaskan pentingnya pendekatan diferensiasi dalam pembelajaran, di mana strategi disesuaikan dengan kekuatan dan kebutuhan setiap peserta didik.
e) Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut untuk Rika harus mencakup pendekatan yang lebih visual dan lisan untuk meningkatkan keterlibatannya. Program pembelajaran tambahan, seperti sesi belajar kecil atau jadwal membaca rutin, dapat membantu memperbaiki keterampilannya. Kolaborasi dengan orang tua juga perlu dilakukan untuk memastikan konsistensi dalam pendekatan yang diterapkan di rumah.
0 Comments