CT 1 : Ruang Kolaborasi

 

Ruang Kolaborasi


Nama / No. Kelompok


Nama Mahasiswa

Hela Azzahra, S. Pd.


Intan Safura, S. Pd


Ivo Apristi, S. Pd


Nidia Winda Sari, S. Pd

Hasil Diskusi secara umum :

Computational Thinking (CT) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara berpikir algoritmik, yang tidak selalu membutuhkan teknologi tinggi seperti komputer atau robot. Implementasi Computational Thinking sering digunakan dalam memecahkan permasalahan kehidupan sehari - hari baik secara sadar ataupun tidak. CT mampu membuat penyelesaian masalah lebih terstruktur dan sistematis.

Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi membutuhkan CT.

  1. Pengelolaan sampah di kota

  2. Manajemen Lalu Lintas

  3. Rumah kebanjiran akibat lupa menutup kran air dan lupa membuka saluran air

  4. Penyusunan penelitian ilmiah dalam skripsi

  5. Penjualan di toko oleh - oleh

Penerapan pondasi CT dalam kehidupan sehari-hari.

C. Jawaban yang sudah tepat

1. Pengelolaan sampah di kota

Mengatasi masalah sampah di perkotaan melibatkan dekomposisi (memecah masalah sampah menjadi berbagai kategori seperti sampah plastik, organik, dan non-organik), pengenalan pola (mengenali pola tempat pembuangan yang menyebabkan penumpukan sampah), abstraksi (memfokuskan pada sumber utama sampah dan solusinya, seperti pengurangan penggunaan plastik), serta algoritma (membuat prosedur atau kebijakan pengelolaan sampah seperti jadwal pengambilan, sistem daur ulang, dan kampanye kesadaran masyarakat).


2. Manajemen Lalu Lintas

Dalam menghadapi kemacetan di kota besar, pemerintah bisa menggunakan CT. Dengan dekomposisi, masalah lalu lintas dipecah menjadi waktu sibuk, rute utama, dan perilaku pengendara. Pengenalan pola membantu mengenali waktu-waktu padat dan titik kemacetan. Abstraksi digunakan untuk fokus pada faktor paling kritis seperti jumlah kendaraan dan pengaturan lampu lalu lintas. Algoritma dapat diterapkan untuk menciptakan sistem jalan satu arah atau penjadwalan ulang transportasi umum yang lebih efisien.


3. Rumah kebanjiran akibat lupa menutup kran air dan lupa membuka saluran air 

Dekomposisi : menguraikan masalah penyebab banjir, yaitu lupa mematikan air keran dan lupa membuka saluran air yang terdapat di lantai dua, dan saluran air tersebut juga terhalang oleh sampah daun

Pengenalan pola : mencari kemiripan masalah banjir yang dialami dengan pengalaman sebelumnya yaitu membuang sampah daun yang menyumbat drainase, dan mematikan keran air

Abstraksi : Mengabaikan masalah banjirnya dan mencari penyebab banjir yaitu keran air yang belum dimatikan, membuang sampah di saluran air dan membuka saluran pembuangan air

Berpikir algoritma : Menyusun langkah secara sistematis yang dimulai dari mematikan air keran, membuang sampah di saluran air, membuka saluran air, membuang sisa-sisa air yang tergenang di lantai rumah, mengepel lantai.


4. Penyusunan penelitian ilmiah dalam skripsi

Decomposition (Pemetaan Masalah): Menguraikan masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Dalam konteks penelitian, ini berarti memecah proses penelitian menjadi langkah-langkah spesifik, seperti merumuskan pertanyaan penelitian, mengembangkan hipotesis, merancang eksperimen, dan menganalisis data.

Pattern Recognition (Pengenalan Pola): Mencari pola atau hubungan dalam data yang ada. Peneliti dapat menganalisis hasil eksperimen sebelumnya untuk menemukan pola yang membantu dalam merumuskan hipotesis baru atau memahami fenomena yang sedang diteliti.

Abstraction (Abstraksi): Menghilangkan detail yang tidak perlu untuk fokus pada aspek penting dari masalah. Peneliti perlu mengidentifikasi variabel-variabel kunci dan mengabaikan faktor-faktor yang tidak relevan untuk memperjelas tujuan eksperimen.

Algorithm Design (Perancangan Algoritma): Mengembangkan langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah. Dalam penelitian, ini berarti merancang prosedur eksperimental dan menentukan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menguji hipotesis secara efektif.

Keempat fondasi ini membantu peneliti dalam merumuskan strategi untuk melakukan penelitian secara manual, meskipun tanpa dukungan teknologi canggih.


5. Penjualan di toko oleh - oleh

Dalam penerapan toko penjualan kue. Pada tahap dekomposisi dapat dimulai dengan mengetahui persoalan penjualan kue adalah harga kue yang berbeda dan waktu kadaluarsa suatu produk. Pengenalan pola dapat dilihat dengan melihat penyusunan barang – barang pada minimarket sesuai dengan klasifikasi tertentu. Abstraksi dengan memisahkan kue dengan harga yang sama dan meletakkan kue dengan masa kadaluarsa lebih cepat di rak bagian depan. Alur berpikir computationalnya adalah tahapan dari rangkaian penyelesaian masalah tersebut.


D. Jawaban yang kurang tepat


Pengolahan Data: Menganalisis data secara manual, seperti menghitung pengeluaran bulanan. Hal ini dikarenakan tidak ada permasalahan yang kompleks sehingga tidak ada yang diuraikan dalam tahap Dekomposisi. Pengeluaran bulanan hanyalah sebuah aktivitas yang biasa dilakukan, bukan suatu permasalahan.


Post a Comment

0 Comments