PPDP 1 : Aksi Nyata

Menurut Anda, apakah proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik? Elaborasi jawaban Anda dengan menceritakan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Jawaban:

Menurut saya, proses pembelajaran di kelas sudah hampir sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik, namun ada sedikit hal yang belum menyempurnakan tahapan perkembangan tersebut. Dalam pengamatan yang saya lakukan, terlihat bahwa guru menggunakan metode pembelajaran yang sama untuk semua kebutuhan siswa di berbagai tingkat perkembangan. Misalnya, saat pembelajaran berlangsung, guru menggunakan metode teacher-centered yang memungkinkan siswa tidak berkolaborasi dan saling berdiskusi dalam belajar. Hal ini kurang efektif untuk siswa yang berada dalam tahap sosial yang tinggi, di mana interaksi dengan teman sebaya sangat penting.

Hal yang mendukung kesesuaian dengan tahapan perkembangan peserta didik adalah saya melihat guru memberikan berbagai jenis tugas, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks, sehingga siswa yang berada pada tahap perkembangan kognitif yang berbeda dapat ikut serta dan merasa tertantang.

Selain itu, guru tidak rutin menggunakan lembar observasi untuk mengevaluasi kemajuan dan kesiapan belajar masing-masing siswa. Padahal, dengan informasi ini, guru dapat menyesuaikan materi dan pendekatan pengajaran, memastikan bahwa semua siswa, baik yang cepat menangkap materi maupun yang memerlukan lebih banyak waktu, mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Dengan demikian, proses pembelajaran yang saya amati memang mencerminkan perhatian terhadap tahapan perkembangan peserta didik, namun perlu ditingkatkan lagi untuk memperoleh hasil yang maksimal serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik siswa.


Menurut Anda, apakah proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan kesiapan peserta didik? Elaborasi jawaban Anda dengan menceritakan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Jawaban:

Menurut saya, proses pembelajaran di kelas belum cukup sesuai dengan kesiapan peserta didik. Dalam pengamatan yang saya lakukan, guru menunjukkan perhatian yang besar terhadap kesiapan belajar siswa melalui berbagai strategi.

Pertama, guru belum menggunakan lembar observasi untuk menilai kesiapan belajar setiap siswa sebelum memulai pembelajaran. Padahal, dengan informasi ini, guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Saya melihat bahwa pembagian kelompok ini bersifat heterogen, sehingga tidak memungkinkan siswa yang memiliki kemampuan serupa untuk bekerja sama.

Selain itu, guru belum menerapkan metode pengajaran yang beragam, seperti diskusi interaktif dan kegiatan praktis, yang memungkinkan siswa belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya dan kesiapan mereka. Dalam satu sesi, saya mengamati bahwa guru memberikan pembelajaran berpusat pada guru (teacher-centered), dan guru juga tidak memberi tantangan yang berbeda kepada kelompok dengan kesiapan yang lebih tinggi, sementara kelompok yang membutuhkan dukungan lebih mendapatkan penjelasan tambahan dan bimbingan langsung.

Untuk hal yang sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik, guru memberikan umpan balik yang konstruktif, membantu siswa memahami kemajuan mereka dan area yang perlu diperbaiki. Ini sangat penting untuk membangun kepercayaan diri siswa dan memastikan bahwa mereka merasa siap untuk melanjutkan ke materi yang lebih kompleks. Secara keseluruhan, proses pembelajaran yang saya amati menunjukkan bahwa guru telah melakukan upaya yang baik untuk memastikan bahwa pembelajaran sesuai dengan kesiapan peserta didik, menciptakan suasana yang mendukung, dan mendorong perkembangan setiap siswa.


Menurut Anda, apakah proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan latar belakang peserta didik? Elaborasi jawaban Anda dengan menceritakan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Jawaban:

Menurut saya, proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan latar belakang peserta didik. Dalam pengamatan yang saya lakukan, guru sangat memperhatikan keragaman suku dan budaya yang dimiliki siswa. Guru sering kali mengintegrasikan konteks lokal dan budaya peserta didik dalam materi pembelajaran. Misalnya, saat membahas tema tertentu, guru mengaitkan soal matematika dengan tradisi dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat siswa, seperti kisah dari suku Melayu dan Minang. Ini tidak hanya membuat materi lebih relevan, tetapi juga membangkitkan rasa bangga dan keterlibatan siswa terhadap pembelajaran.

Saya juga mengamati bahwa guru mendorong siswa untuk berbagi pengalaman pribadi dan cerita dari latar belakang mereka selama diskusi. Dengan cara ini, semua siswa merasa dihargai dan diperhatikan, dan mereka dapat belajar dari satu sama lain. Pendekatan ini sangat efektif dalam menciptakan suasana kelas yang inklusif dan mendukung.

Dengan demikian, proses pembelajaran yang saya amati menciptakan koneksi antara materi yang diajarkan dan kehidupan sehari-hari peserta didik, sehingga lebih mudah dipahami dan diinternalisasi oleh mereka.

Post a Comment

0 Comments